*Banyak keinginan* adalah salah satu bukti bahwa jiwa tidak dalam keadaan tenang. Walaupun terlihat tenang, tapi bukanlah *Jiwa yang Tenang* sejati.
Ketika satu persatu keinginan kita terkabul, maka boleh jadi kita pun semakin tenang. Biasanya bukan tenang karena mengingat Allah, tapi tenang karena keinginan telah terkabul.
Celakanya lagi, sebagian orang malah merasa senang (bukan tenang) ketika keinginan mereka terkabul. Sehingga ketika keinginan terkabul pun jiwa tetap tidak tenang, bahkan menginginkan yang lebih lagi, dan lebih. _Haus kesenangan, senang kehausan._
Itu mengapa tidaklah mengherankan bila Allah “menyentil” para _*senangers*_ tersebut dengan berbagai kesulitan dan masalah agar mereka sadar _*bahwa setiap kesenangan itu ada harganya, bahwa setiap kenikmatan itu ada nilainya, dan bahwa setiap keinginan yang terkabul itu ada bayarannya.*_
Lalu, Apakah bayaran dari setiap keinginan yang terkabul?
*Ada 3 macam model bayarannya, boleh Anda pilih :*
1. Bersyukur kepada Allah hingga rasa senang segera berubah menjadi rasa tenang.
2. Berbagi kepada sesama sehingga rasa senang pun berubah menjadi rasa bahagia, lapang, dan tenang.
3. Tidak bersyukur apalagi berbagi, hingga datanglah musibah dari Allah untuk “membayar” berbagai kenikmatan yang telah Anda rasakan.
Bila Anda segera sadar dan lalu ber-istirja’ mengembalikan semua peristiwa kepada Allah, maka hati Anda pun menjadi tenang. Lunaslah.
Namun, bila Anda tidak segera sadar maka berbagai musibah akan terus “berusaha” menyadarkan Anda, dan seringkali dari arah yang tak terduga. _Na’uudzubillaahi min dzaalik._
Nah hakikatnya, *tidak ada di dunia ini sesuatu yang benar-benar gratis*, walaupun tampak seperti gratis, sebab semua ada bayarannya, ada keseimbangannya.
Semakin banyak kenikmatan atau keinginan Anda yang terkabulkan, maka semakin banyak Anda harus membayarnya.
Jika Anda ingin dihargai, maka hargailah orang lain. Jangan menjadi orang-orang yang hobi mengejar sesuatu yang gratisan, tapi marah bila orang lain tidak menghargai Anda dengan wajar.
Jangan ragukan kemampuan Allah untuk menegakkan keadilan kepada orang-orang yang mau cari enaknya saja.
*So, kalau mampu bayar, kenapa harus stres cari yang gratisan?*
Semoga kita tidak termasuk manusia yang bermental gratisan yang menyusahkan diri sendiri serta orang-orang di sekitar kita.
www.jlebb.com
- Nb : _Artikel ini boleh disebar, dan semoga Anda termasuk orang-orang yang senantiasa bersyukur kepada Allah. Aamiin._
Leave a Reply