
Saya bukan nakut-nakuti loh apalagi “ngabibita” Anda untuk belajar atau tidak belajar sebuah ilmu tertentu…
Secara hakikat makai lmu itu hadir bersama Amal, kadang ilmu dulu baru jadi amal, kadang amal dulu baru jadi ilmu. Keduanya akan saling mencari , saling membutuhkan, saling menguatkan, dan saling melengkapi sehingga jelaslah citra ilmu yang sudah ditanamkan di jiwa Anda tersebut.
Misal, jika Anda belajar ilmu bagaimana menyelesaikan masalah, dan saat itu Anda sedang banyak masalah, maka akan terasa sekali manfaat dari ilmu yang sedang Anda pelajari. Namun jika Anda sedang tidak begitu banyak masalah, lalu Anda belajar ilmu tentang bagaimana cara menangani masalah, maka tak perlu heran jika Anda menjadi banyak masalah. Kenapa? sebab ilmu yang sudah Anda pelajari membutuhkan aktualisasi diri. Tarik menarik antara ilmu dan amal. Kadang ilmu yang menarik amal, kadang amal yang menarik ilmu. Bukankah penguat ilmu itu adalah amal, dan penguat amal itu adalah ilmu?
Misal lagi. Tadinya Anda tidak pernah kemasukan jin, orang-orang dekat di sekitar Anda pun tidak pernah kerasukan jin, lalu Anda belajar ilmu tentang ruqyah baik yang syar’i atau yang ngaku-ngaku syar’i, maka tak perlu heran setelah Anda belajar ilmu tentang ruqyah maka Anda sering kedapatan orang-orang yang perlu Anda ruqyah, bahkan bisa jadi anak Anda atau pasangan Anda yang tadinya normal-normal saja tiba-tiba menjadi kerasukan jin “demi” teraktualisasinya ilmu ruqyah yang sudah Anda pelajari tersebut. Apalagi kalau niat Anda belajar ruqyah adalah untuk melawan jin yang tak tahu diri, ya wajar saja bila jin tersebut kesinggung berat dan mulai balik menantang Anda. Seolah-olah jin tersebut berkata : Coba nih ruqyah anakmu yang sedang aku rasukin, ayoo, bisa gak?
Misal selanjutnya. Jika Anda belajar ilmu Motivasi dan Percaya Diri maka tak perlu heran bila Anda akan bertemu banyak kesulitan yang akan mengasah Kepercayaan Diri Anda untuk membuktikan bahwa motivasi itu penting dalam menangani masalah. Apalagi jika Anda seorang motivator, wow…. seorang terapis, wow,,,,, seorang healer, wow..,, seorang trainer, wow… seorang coach, wow…. tentu saja wajar bila “ujian” Anda akan berada “di atas” rata-rata kesulitan audien Anda…
Misal yang lain. Jika Anda belajar ilmu kesehatan atau healing maka tak perlu heran jika Anda akan sering bertemu orang-orang sakit yang perlu Anda bantu, namun kadang di antara kita tak siap bila yang sakit itu adalah diri kita sendiri atau orang-orang dekat yang kita sayangi. Walaupun punya ilmu seabrek tentang healing, pas ia atau orang dekatnya sakit ternyata tetep weh silaturrahim ke dokter atau ke rumah sakit.
Apa makna ini semua?
Semakin Anda yakin atas kekuatan ilmu yang Anda pelajari, maka siap-siaplah ujian atas ilmu tersebut akan terus mendatangi Anda. Sampai kapan? wallahu a’lam, mungkin sampai Anda sadar, bahwa ilmu itu hanya menjadi kuat bila diizinkan oleh Allah.
Dengan demikian, menurut hemat saya niat belajar ilmu itu adalah untuk membesarkan Allah, yakni untuk membuat kita semakin yakin bahwa Allah adalah yang paling hebat. Janganlah kita belajar ilmu hanya untuk membesarkan diri, apalagi untuk menjadikan diri ini merasa paling hebat. hii pokoknya jangan deh. Seremm.
Na’udzubillaahi min dzaalik
Salam
Mr. Jlebb
Please follow and like us:
Makasih, Syukran hidayah Allah Bersama kita
Afwan alhamdulillah
Mantap!!! Sedikit membuat dahi mengernyit…. Tapi, Jleb.. luarrr biasaa!!!
Alhamdulillah… Salam Jlebb Kang Agung
ALhamdulillah. Maa syaa Allaah tabarokallaah
Cakep kang sukron sangat mencerahkan
Afwan alhamdulillah
Terimakasih sudah berkunjung ke website kami.. semoga artikelnya bermanfaat *admin
Alhamdulillah ber kesempatan membaca Artikel Kang Zain ttg *Berhati-hatilah dg Ilmu yg Sedang Kita Pelajari*. Bukan untuk menakuti, tapi sekedar untuk mengingatkan.
Bila niat kita sudah benar, maka InshaaAllah kian banyak Ilmu yg kita pelajari, maka kian sadar kita akan Kemahatahuan Allah, yang Kalam Nya pasti melampaui luasnya Alam Semesta Raya dan juga pasti akan menyadarkan kita bahwa Ilmu2 yg kita pelajari tsb bak sebutir debu di Padang Arafah.
Thanks for your reminder, Kang Zain. ??????
Wasalam,
Coach Eddy from http://www.shecareindonesia.com)
Betul Coach Eddy
Hatur nuhun sharingnya