
Dzikir artinya Sadar atau Ingat. Dzikrullah itu Menyadari dan Mengingat-Nya, serta Menyadari dan Mengingat dengan cara-Nya atas segala peristiwa yang dititipi-Nya kepada kita.
Ketika ego kita masih tinggi maka walaupun ribuan kali kita menyebut nama Allah maka sebenarnya kita belum benar-benar berdzikir, melainkan baru menyebut dengan lidah semata, buktinya qolbu kita masih sering gelisah tak berdaya.
Hakikat Dzikir itu adalah men-zero-kan kehendak diri agar tenggelam dalam Kehendak-Nya, melenyap dan sirna dalam Nur/sinar-Nya, tenggelam dalam shibghoh-Nya, melebur dalam keuniversalan-Nya. Berada di satu titik yang tidak dimana-mana, terbebas oleh belenggu waktu dan ruang, sebab digerakkan terserah-Nya, hening di puncak, melewati rasa dan spirit, tanpa rupa dan latar, tanpa suara dan nada, tak terdefinisi oleh personal branding yang fana, tapi melebar manfaatnya ke sesama sebab melepas resonansi Ruh dari-Nya, seperti cahaya yang dititipi cahaya-Nya, yang bergerak lurus menerangi ke segala arah tanpa pilih kasih, sebab diarahkan oleh Yang Maha Memberi Petunjuk, Yang Maha Pengasih.
Intinya Dzikir adalah sebuah cara memposisikan kesadaran diri bahwa kita hanyalah sebagai alat-Nya untuk mewujudkan berbagai Kehendak-Nya, sehingga menjadikan diri kita tiada sebab melebur dan melebar di dalam-Nya.
Salam
Leave a Reply