HAKIKAT RUMAH TANGGA

Rumah Tangga terdiri dari dua kata, yaitu Rumah dan Tangga.

Rumah menggambarkan bahwa yang berumah tangga haruslah hidup serumah bahkan tidur pun sebaiknya sekamar. Sungguh tidaklah nyaman bila berumah tangga tapi jarang serumah, atau jarang sekamar. Bukankah ada pepatah mengatakan bahwa “Kamarku adalah Syurgaku”…?

Dan Tangga adalah cerminan dari Jalan Yang Mendaki yang perlu ditempuh dengan kesabaran tingkat tinggi. Semakin dekat ke puncak, maka semakin lelah, kecuali bagi orang-orang yang Lillaah.

Maka itu saya berpendapat, sampai kapan pun istilah Rumah Tangga tidak akan pernah berubah menjadi Rumah Eskalator atau Rumah Lift. Namun kini, sebagian orang yang berumah tangga hanya ingin Syurga dunia saja, tapi enggan merasakan perjuangan me nempa sabar dalam menapaki tangga kehidupan, tapi maunya pakai “eskalator” atau “lift” kehidupan.

Nah, bagaimana bila ternyata terjadi kesulitan dan kemelut yang besar di dalam rumah tangga?

Misalkan ada orang ketiga yang coba masuk menggoda suami atau istri Anda, atau ternyata pasangan Anda lebih memilih menaruh kecurigaan yang dalam atas kesetiaan Anda kepadanya… Nah apa yang harus Anda lakukan?

Maka aktifkanlah sabar tingkat tangga yang tinggi dengan konsep TEMPA.

T : Terima
E : Empati
M : Maafkan
P : Positifkan
A : Aktifkan

Terimalah kekurangan pasangan Anda. Jika Anda sulit menerima kekurangannya, maka tanyakan diri Anda apakah Anda sudah dan selalu berterima kasih kepada Allah dan pasangan Anda atas kelebihan-kelebihannya?

Memangnya kita sehebat apa sih di hadapan Allah sehingga kita sebegitu kerasnya menuntut kesempurnaan pada pasangan kita?

Janganlah egois, beberapa kekurangannya Anda tolak, tapi banyak kelebihannya Anda lahap tanpa sedikitpun merasa berterima kasih kepadanya.

Bukanlah hanya karena sesuatu itu indah, lalu Anda mau menerimanya, tapi karena Anda mau menerimanya, maka segala sesuatu menjadi lebih indah.

Setelah itu, berempatilah atas kelemahannya. Bantulah pasangan Anda semampu Anda. Kelemahannya adalah salah satu cara dari Allah agar Anda terlihat hebat di hadapan pasangan Anda. Sehingga pasangan Anda semakin tulus untuk mengagumi dan mencintai Anda.

Lalu, maafkan semua kesalahannya, jangan mendendam dengan pasangan sendiri. Memaafkan itu melapangkan jiwa, memperbaiki suasana hati dan suasana rezeki di rumah tangga. Percayalah. In syaaa Allaah. Beneran, seriusan.!

Berikutnya, positifkan keadaan. Pasti selalu ada sisi positif dari setiap peristiwa. Allah itu adil, maka gak mungkin tidak ada hikmah positifnya. Temukanlah! Dan bersabarlah dalam menemukannya.

Dan terakhir, Aktifkan kembali cinta yang sempat meredup dengan sentuhan lahir batin ibarat pengantin baru. Berliburlah! Berbulan madu royal jelly propolis lah!

????

Please follow and like us:
About kang zain 487 Articles
Sejak 2001 bergerak di bidang pelatihan Sumber Daya Manusia (SDM), dan sejak tahun 2006 memfokuskan diri bergerak di bidang pelatihan SDM yang berbasis Motivasi Spiritual, yaitu Spiritual Character Building.

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*