
Ketika fisik terluka, misal jatuh dari sepeda, maka biasanya segera kita lakukan P3K dan kalau belum sembuh, berobatlah kita ke klinik terdekat.
Itu kalau kasus luka luar biasa, tapi kalau luka luar yang berat, misalkan kecelakaan di jalan raya, luka robek, patah tulang, terkena organ dalam, maka P3K tidaklah cukup, harus ke RS atau Dokter yang ahli menangani korban kecelakaan.
Tapi kalau yang terluka itu organ dalam tapi bukan karena kecelakaan dari luar, melainkan karena pola hidup yang salah, seperti jantung, ginjal, pencernaan, dlsb, maka tidak sembarang dokter yang dapat membantu menyembuhkan.
Apalagi kalau yang terluka adalah lebih dalam dari organ dalam alias luka batin maka sebenarnya “tidak ada satu orang pun” yang bisa menyembuhkan orang lain yang batinnya terluka kecuali hanya sekedar memberikan nasehat terbaik.
Bahkan orang-orang yang mengaku sebagai sang penyembuh batin pun, atau para terapist, dapat dipastikan mereka pun memiliki luka batin di dalam jiwanya, dengan kadar tertentu.
Artinya, berbicara tentang batin, maka setiap orang pasti dulu batinnya pernah terluka, itu sebabnya setiap kita pasti memiliki sakit jiwa dengan kadarnya masing-masing.
Itu mengapa setiap jiwa perlu dimurnikan, disembuhkan, sebelum kembali ke pemilik-Nya.
In syaa Allah bersambung
Salam
KZ
Leave a Reply