
Waktu dan Energi kita terbatas, itu sebabnya janganlah habiskan waktu kita dengan membenci dan berbuat buruk, dan jangan pulalah kita habiskan waktu dan energi kita untuk meladeni teman-teman yang cenderung egois dan “bodoh”.
Jangan sampai, kesadaran taqwa dan pahala yang sudah kita kumpulkan, menjadi tergerus menurun dan berkurang dikarenakan kita salah memilih teman.
Itu sebabnya kita disuruh menyelesksi pertemanan, sebagaimana yang diseru oleh Allah di dalam Al-Quran surat 7 ayat 199 disebutkan :
“Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta berpalinglah dari orang-orang yang bodoh”
Adapun di dalam QS. 49 : 13 kita disuruh untuk mengeskalasi kenalan, kita disuruh menambah kenalan dengan cara saling kenal mengenal dengan sesama, dan yang terbaik di antara semuanya adalah yang paling kenal dengan Allah, yakni yang paling taqwa kepada Allah.
Sedangkan Nabi pernah bersabda :
الرَّجُلُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ
Seseorang itu (dipengaruhi) oleh (Diin) cara hidup temannya. Maka perhatikanlah siapa yang dia jadikan teman. [HR. Abu Daud dan Tirmidzi]
Dari kedua ayat di atas plus 1 hadits tersebut, maka dapat kita simpulkan bahwa kita harus memilih teman sambil tetap memperbanyak kenalan. Dengan memperbanyak kenalan maka kita menjadi semakin arif dalam bersikap, semakin dewasa, dan tidak terkesan kurang piknik.
Perintah “berpaling dari orang-orang yang bodoh” dalam surat 7 ayat 199 di atas, haruslah diiringi dengan hati yang memaafkan dan tetap melakukan ajakan dalam berbuat kebaikan/kema’rufan.
Janganlah kita berpaling dari orang-orang yang bodoh dengan hati yang benci, apalagi sampai mendo’akan keburukan kepada orang-orang yang kita anggap bodoh tersebut. Astaghfirullah, A’uudzubillaahimindzaalik.
Btw, Siapa saja orang-orang bodoh yang dimaksud oleh Al-Quran?
- Orang yang takut diejek ketika diajak berbuat keta’atan (QS. 2 : 67)
- Orang yang kurang pandai berempati atas temannya yang butuh bantuan (QS. 2 : 273)
- Orang yang takut mati dan berburuk sangka kepada Allah, atau tak percaya atas pertolongan Allah (QS. 3 : 154)
- Orang yang menganggap bahwa hukum buatan manusia lebih baik daripada hukum buatan Allah (QS. 5 : 50)
- Orang yang suka memaksakan “hidayah” kepada orang lain, suka mengatur Allah (QS. 6 ayat 35)
- Orang yang menentang Allah dan durhaka kepada orang tua, dan orang yang suka memaksa Allah agar mengabulkan do’anya yang tidak sesuai kehendak Allah. (QS. 11 : 46)
- Orang yang lebih memilih ajakan maksiat dibandingkan ajakan untuk ta’at. (QS. 12 : 33)
- Orang yang suka mencemooh dan menghina Nabi, atau menghina kebenaran (QS. 25 : 63)
- Orang yang perkataannya buruk (QS. 28 : 55)
- Suka pamer/berhias dan tidak mendirikan sholat serta menunaikan zakat (QS. 33 : 33)
- Orang yang Sombong dan jauh dari ketenangan serta kalimat takwa (positif) (QS. 48 : 26)
- Orang yang suka menyuruh orang lain agar mengabdi kepada Tuhan selain Allah. (QS. 39 : 64)
Berdasarkan ke 12 ayat di atas dan juga ayat-ayat nyata di semesta, maka minimal ada 7 Model Teman yang sebaiknya dijauhi dan dihindari, kecuali sekedar kenalan saja, tentunya dihindari dengan hati yang memaafkan dan tetap sesekali mengajak dan mengingatkan kema’rufan kepada mereka.
Karena kalau kita tetap akrab berteman dengan ke 7 model orang ini, maka energi kita akan terkuras, waktu kita akan habis, pahala kita akan tergerus longsor, dan dosa-dosa kita akan bertumbuh subur. Na’uudzubillaahi min dzaalik.
Siapakah mereka? Silakan cek pict di atas artikel ini.
Wallahu a’lam
Salam
KZ
Ingin mengundang Kang Zain dan Team Jlebb untuk mengisi Training Motivasi Spiritual di Lembaga Anda? silakan hubungi HP/WA 0813 1458 7468 atau 0856 9393 7717
Leave a Reply