MUHASABAH NIAT : UNTUK SIAPA dan UNTUK APA?

“Padahal mereka tidak disuruh, kecuali UNTUK MENGABDI Kepada ALLAH dengan MEMURNIKAN ketaatan kepada-Nya, dalam (menjalankan) AD-DIIN (Sistem Hidup) yang LURUS, dan supaya mereka mendirikan SHOLAT dan menunaikan ZAKAT; dan yang demikian itulah Sistem Hidup yang lurus.” (QS. Al Bayyinah/98:5).

Niat memiliki makna menyengaja dengan maksud kuat melakukan sebuah aktifitas atau amal perbuatan.
Ikhlas memiliki makna memurnikan segala aktifitas hanya untuk Allah dan mencari ridho-Nya dengan kesadaran bahwa segala sesuatu adalah milik Allah dan pasti akan kembali kepada-Nya.

“Niat yang Ikhlas” adalah syarat sebuah amal ibadah diterima oleh Allah. Dan ternyata dengan niat yang ikhlas maka akan meringankan hati segala hal aktifitas yang sebelumnya terasa sangat memberatkan.

Bagi orang yang ikhlas, apapun bentuk aktifitasnya akan dilakukan dengan hati yang ringan, dan bagi orang yang ikhlas sudah tidak penting lagi istilah passion, hobi, fans kecuali hanya “Liya’budullaaha mukhlishiinina Lahud-Diina hunafaa^ {UNTUK MENGABDI Kepada ALLAH dengan MEMURNIKAN ketaatan kepada-Nya, dalam (menjalankan) AD-DIIN (Sistem Hidup) yang LURUS}”

Bila Anda merasa Keikhlasan Anda mulai terganggu, aktifitas yang Anda lakukan mulai terasa berat dan semakin melelahkan, maka murnikanlah keikhlasan Anda dengan melakukan muhasabah hati, self coaching :

  1. Untuk siapa saya melakukan ini? (Jawablah dalam hati : untuk Allah)
  2. Untuk apa saya melakukan ini? (Jawablah dalam hati : untuk mencari Ridha Allah)
  3. Kesadaran apa yang saya bangun? (Jawablah dalam hati : semua milik Allah, dan semua pasti kembali kepada Allah)

Salam

KZ

Please follow and like us:
About kang zain 487 Articles
Sejak 2001 bergerak di bidang pelatihan Sumber Daya Manusia (SDM), dan sejak tahun 2006 memfokuskan diri bergerak di bidang pelatihan SDM yang berbasis Motivasi Spiritual, yaitu Spiritual Character Building.

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*