
Qona’ah adalah keadaan menerima dengan perasaan cukup dan puas atas setiap hal yang Allah berikan. Qona’ah tidak hanya sebatas menerima kelebihan dan kekurangan rejeki dalam bentuk harta/uang tapi dalam bentuk apapun atas apa yang Allah berikan kepada kita.
Ada orang yang Qona’ah di bidang pekerjaan tapi kurang Qona’ah di bidang keluarga, masih sering kecewa dengan perilaku anak dan pasangannya.
Orang berkulit putih berjemur biar kulit agak coklat. Orang yang berkulit sawo matang dan agak coklat, pakai sabun dan krim pemutih biar lebih terlihat putih cerah menawan. Qona’ah atau tidak ya?
Sebenarnya banyak Penjahat yang merindukan enaknya jadi orang baik. Dan tidak sedikit Orang baik yang sering tergoda rindu untuk berbuat jahat. Rupanya kita kurang Qona’ah menjadi orang baik sehingga masih merindukan berbuat jahat. Hmm, apakah demikian?
Yang aneh dan mulai populer adalah ketika Laki-laki sudah sibuk ingin diperhatikan layaknya putri, apatah lagi wanita pun kadang sering ingin berkuasa memimpin dan berburu layaknya pria. Merindukan sisi lain atau kurang Qona’ah? Atau gara-gara kurang Qona’ah maka jadi sering merindukan sisi lain?
Ternyata dimana pun kita berada, “sisi” lain kita kadang atau sering merindukan tempat yang berlawanan kondisinya.
Fa alhamahaa fujuurohaa wa taqwaahaa…
So jika ada perbedaan lalu kita membenci orang yang bertolakbelakang dengan kita, bisa jadi kita hanya sedikit cemburu karena tidak bisa sepenuhnya seperti orang itu. Qona’ahlah atas apa yang Anda yakini, bukan malah sibuk merindukan keyakinan yang berbeda dengan cara menghardik dan memarah-marahi mereka.
Saling memaafkanlah…
Salam
Leave a Reply